5 Prinsip Budaya Kerja Jepang yang Patut Diterapkan dalam Perusahaanmu

Pamungkas Adiputra
6 min readFeb 11, 2021

--

Sering kali kita mendengar bahwa Negara Matahari Terbit ini memiliki budaya kerja yang disiplin, ramah terhadap sesama, dan selalu menanamkan produktivitas tinggi di mana pun berada. Tak ayal membuat orang-orang dari negara lain pun, termasuk Indonesia, dibuat menganga karena hal tersebut. Dampak baik yang diperoleh dari budaya di sana pun membuat etika dalam berperilaku kepada sesama, rekan kerja, dan orang-orang luar menjadi baik, sopan, dan disegani oleh banyak khalayak negeri.

Kali ini, aku melayangkan artikel yang berisi lima prinsip budaya kerja dari Jepang yang sangat patut untuk diterapkan dalam perusahaan maupun tim kita. Mari kita baca sampai akhir, ya!

Prinsip Kaizen

Sekarang tengok bagaimana culture atau budaya kerja dalam perusahaanmu, apakah sudah berjalan efektif dan efisien? Tim bisa bekerja dengan bahagia? Kaizen-lah yang berperan dalam hal ini. Produktivitas karyawan akan muncul jika dilakukan dengan pembenahan fundamental oleh perusahaan. Terus berbenah dan mengupayakan yang terbaik untuk tim.

Jika culture atau budaya kerja dalam perusahaan sudah mengikuti kaidah kaizen, maka dapat dipastikan sistemasi kerja tiap individu seperti tepat waktu datang ke kantor, menjadi problem solver bagi diri sendiri & tim, dan mencapai target sesuai dengan harapan akan bisa terjadi. Jadi, bagaimana kita ingin menerapkan prinsip kaizen?

Cara Menerapkan

  • Tentukan di mana waktu dan energimu “terbuang”. Jika ada proyek yang mendesak, tetapi kamu tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan dengan cara yang terbaik, mungkin sebaiknya kamu menghentikan beberapa hal yang tidak terlalu mendesak. Atau, jika kamu ingin melakukan tugas berulang, coba gunakan alat seperti Pomodoro Timer untuk mengukur waktu yang diperlukan.
  • Ambil langkah kecil untuk membuatnya lebih efektif. Misalnya, selama ini kamu akan merasa bahwa tidak akan pernah mendapatkan waktu makan siang yang layak karena harus bekerja selama waktu tersebut. Cari tahu apa yang mungkin menghalangi pekerjaanmu sejauh ini. Mungkin ini mengurangi waktu yang dihabiskan untuk membaca artikel dan video online di tempat kerja? Atau tiba di kantor 10–15 menit lebih awal.
  • Evaluasi dan perbaiki terus menerus. Cek kembali langkah-langkah kecil tersebut. Apakah sudah mencapai objektif yang kamu inginkan? Apa yang bisa lebih ditingkatkan.
  • Komitmen dengan waktu. Terlepas seberapa sering kamu melakukan evaluasi, yang terpenting dari kaizen yaitu ketepatan waktu.

Prinsip Meishi Kokan

Ketika kita memasuki kantor baru, menjalin kerja sama dengan mitra bisnis, rapat bisnis, atau sedang ingin menjalin peruntungan dengan investor, perkenalan ialah sesuatu yang penting. Jepang memiliki ciri khas dengan cara bertukar kartu nama ketika awal perkenalan. Itulah yang dinamakan meishi kokan.

Prinsip ini idealnya seperti kamu harus menerima kartu nama dengan kedua tangan, membaca informasi dengan saksama, lalu mengulangi informasi yang terdapat di dalamnya dalam bentuk pengucapan ulang untuk memastikan tak ada kesalahan informasi data pribadi, kemudian meletakkan kartu nama tersebut ke dalam dompet atau di atas meja agar kartu nama tersebut dapat digunakan sebagai referensi untuk kamu dan mitra bisnis bisa menjali relasi kembali. Catatan: jangan sampai memasukkan kartu nama tersebut ke dalam saku karena terlihat kurang sopan.

Cara Menerapkan

Tak ada cara khusus untuk menerapkan meishi kokan ini. Hal terpenting yaitu saling menghargai dan mencermati informasi pribadi dari mitra bisnis atau rekan kerja yang kita beri kartu nama, karena lawan bicara kita ketika sudah memberikan kartu nama berarti sudah ingin berkenalan lebih lanjut dengan kita. Saling memperlakukan dengan baik dan profesional.

Prinsip Bushido

Sebenarnya prinsip bushido ini berpandangan dari seorang ksatria saat berperang. Meski begitu, masih sangat relevan ketika diaplikasikan dalam sistem kerja dalam sebuah perusahaan. Bushido memberikan pengajaran tentang semangat kerja yang tinggi atau memaksimalkan etos kerja yang ada demi kesinambungan antartim dan perusahaan.

Bushido memiliki beberapa nilai-nilai inti, yaitu: Kennin, berarti kegigihan atau ketekunan. Shinnen, berarti keyakinan akan diri sendiri. Shincho, berarti kepedulian dan kebijaksanaan. Seigi, berarti keadilan dan kebenaran. Sessei, berarti kesederhanaan dan keseimbangan. Jizen, berarti perbuatan baik dan amal. Terakhir, kibo, berarti harapan dan optimisme.

Cara Menerapkan

  • Hormati orang tua dan kolega. Menghormati keluarga dan orang tua sangat penting sebagai “kesatria”. Menurut prinsip bushido, jika seseorang tidak menghormati orang tuanya, terlepas dari bakat dan prestasinya, mereka adalah orang jahat. Rasa hormat juga penting dalam dunia kerja.
  • Tepati janji dan pekerjaanmu. Jika kamu sudah setuju untuk menyelesaikan item atau proyek A di X, pastikan untuk menyelesaikannya seperti yang kamu katakan. Loyalitas merupakan salah satu nilai bushido yang dapat diterapkan pada kehidupan pribadi dan profesional.
  • Gunakan uang dengan bijak. Bushido menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara tabungan dan pengeluaran. Oleh karena itu, kamu bisa mulai belajar memilah kebutuhan. Meski begitu, bushido menegaskan bahwa tidak menggunakan uang saat dibutuhkan adalah langkah yang buruk, jadi jagalah pengelolaan keuangan yang bijak, oke?
  • Optimistik. Samurai sejati biasanya diasosiasikan dengan kepercayaan diri mutlak, mereka optimis bisa mencapai apa pun yang mereka inginkan.

Prinsip Keishan

Keishan merupakan prinsip yang berlandaskan sebuah pembaruan dan peningkatan kapasitas diri. Memang serupa dengan kaizen, tetapi jika keishan lebih menitikberatkan pada daya pikir, kreativitas, keunikan, inovasi, dan gigih. Keishan memberikan pengajaran kepada kita agar tak pernah kenal lelah untuk eksplorasi ide-ide untuk sebuah pembaruan strategi dalam bekerja. Hasilnya, pola pikir kita akan berkembang, pembaruan yang ada akan bermanfaat bagi diri sendiri, tim, dan perusahaan, serta menanamkan nilai-nilai fleksibilitas dalam mengupayakan sesuatu.

Cara Menerapkan

  • Jangan berhenti mencari inspirasi. Setiap kali kamu menemukan sesuatu yang menurutmu dapat memecahkan masalah dan berkembang, kamu dapat mencoba menyimpannya di meja kerja. Apakah ada artikel bagus? Simpan tautan, cetak artikel, dan letakkan di ruang kerja. Menurutmu, apakah ada video yncang bagus? Simpan tautan, tonton videonya, dan bagikan hasil dari video dengan orang lain. Langkah yang sederhana, bukan?
  • Adakan pertemuan setiap hari. Kamu dapat mencoba mengadakan pertemuan harian dengan tim dan menjelaskan apa yang ingin kamu capai hari itu. Yang lebih unik lagi yaitu Anda bisa mencoba rapat berdurasi pendek sambil berdiri sembari merelaksasi pikiran agar tidak stres. Seimbangkan dengan permainan yang mengasah kemampuan penalaran dan berpikir masing-masing individu. Semoga pertemuan seperti ini bisa membuat kamu dan tim lebih fokus dan mencapai target.
  • Cari rekan yang berpikiran sama. Inovasi jarang terjadi. Kamu mungkin membutuhkan orang yang sama-sama bersemangat untuk menjadi kreatif dalam pekerjaanmu. Kamu dapat bertukar ide dan inspirasi, berbagi artikel dan video yang berguna, dan mengambil kursus tertentu untuk bersama-sama mempelajari keterampilan baru. Kamu dapat membaca cara meningkatkan keterampilan berpikir kreatif lainnya di sini.

Prinsip Ganbatte

Pasti kamu sudah sering mendengar dari televisi, film, atau bahkan rekan kerja yang mengucapkan “ganbatte, ya!” Nah, prinsip ganbatte ternyata juga berasal dari Jepang dan memiliki filosofi sangat mendalam. Ganbatte dapat diartikan sebagai prinsip yang berguna untuk menyemangati dan melakukan sesuatu yang terbaik.

Ganbatte mengajari kita terus berjuang dan akan tetap menghadang berbagai pekerjaan dan tanggung jawab pribadi. Menyelesaikan dengan semaksimal mungkin dan zero mistakes. Berbagai kompetisi atau tantangan yang ada akan terus diupayakan sedari dini supaya ketika memasuki dunia kerja yang sesungguhnya masyarakat Jepang akan lebih tangguh.

Cara Menerapkannya

  • Lakukan semaksimal mungkin. Kerja keras selalu mengalahkan bakat. Jika kamu penasaran dan ahli tentang sesuatu, silakan luangkan waktu untuk menelitinya. Terus berlatih dan terus berlatih. Mulailah dengan proyek kecil dan bisa tumbuh hingga proyek-proyek besar.
  • Miliki impian luhur dan tujuan skala kecil. Misalnya, kamu ingin memiliki penghasilan sendiri, tetapi tidak ingin mengganggu orang tua secara finansial. Langkah apa yang harus diambil? Kamu mungkin harus berhasil menyelesaikan studi universitasmu, mencari pekerjaan paruh waktu untuk menambah penghasilan bulananmu selama di universitas, dan kemudian mencari pekerjaan yang bagus. Kuncinya yaitu SMART.

Itulah kelima prinsip penting yang sudah dijunjung tinggi oleh negara Jepang sedari dulu. Bahkan, sebelum memasuki dunia kerja, prinsip-prinsip tersebut sudah diajarkan oleh para orang tua kepada anaknya saat masih kecil. Jadi, sangat wajar ketika saat ini kita melihat serentak budaya Jepang yang patut untuk diacungi jempol. Semoga bisa diaplikasikan ke dalam perusahaan kita dan dapat berdampak baik untuk kelangsungan bisnisnya, ya!

--

--

Pamungkas Adiputra
Pamungkas Adiputra

Written by Pamungkas Adiputra

Personal perspective. Currently at the stage of being able to learn to interpret the true meaning of life.

No responses yet